IB, Bandung – Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Kadarsah Suryadi mengatakan sosialisasi Pilkada dengan menggunakan media digital akan lebih efektif.
Menurutnya, ITB tengah menyiapkan media sosialisasi pemilu yang disesuaikan dengan segmen calon pemilihnya.
Kerjasama dalam rangka meningkatkan kualitas dan menunjang penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pilkada di Prov. Jabar melalui sistem Aplikasi, Pembangunan dan pelatihan sistem Informasi Geografis Berbasis Tempat pemungutan Suara,(TPS) dalam menunjang penyelenggaraan Pemilihan di Jabar.
Kerjasama ini di lakukan dalam rangka kemajuan dari sistem pemilu yang sebelumnya, yang mana sekarang untuk mengecek daftar pemilih dan TPS, dapat dilakukan dengan mendownload Aplikasi yang ada di Smart Phone yang pertama dilakukan di Indonesia, dan KPU Jabar adalah yang pertama sekali menginisiasi inovasi semacam ini.
Kadarsah mengatakan, momentum MOU itu juga sangat penting dilakukan. Pasalnya, hari ini perkembangan zaman sedang menuju ke abad ICT atau digital.
“Langkah yang tepat dilakukan KPU dalam penyiapan media sosialisasi ini,” katanya.
Sosialisasi pilkada, dikatakan Kadarsah memerlukan sebuah inovasi karena para pemilih Pilkada 2018 terdapat empat generasi yang memiliki karakter berbeda.
“Dulu, ketika mayoritas baby boomers media yang paling efektif adalah radio, karena pemilik televisi saat itu masih sedikit. Sekarang sudah berubah melalui digitalisasi media,”tuturnya.
Peserta Pilkada Serentak 2018, anak yang lahir 17 tahun lalu sudah dapat mengikuti pemilihan. Ia menyebutnya dengan Generasi Z yang kental dengan gawai, “Begitu juga dengan generasi Y yang mayoritas memiliki karakter yang sama dengan generasi Z,” ujarnya.
Kadarsah menegaskan, tidak mungkin sosialisasi dengan radio saja. Bisa jadi yang suka hanya generasi baby boomers. Begitu juga dengan radio dan televesi yang hanya menyasar dua generasi awal.
“Artinya ada dua generasi potensial sebagai calon peserta pemilih dan kita harus bisa menyesuaikan,” pungkasnya. (IB-035)