InBewara, Bandung – Tim putra Kota Bandung berhasil mempertahankan gelar juara cabang olah raga basket setelah menundukkan tim Kota Cirebon 78-62 pada final Porda XIII Jawa Barat di GOR Pajajaran, Kota Bogor, Senin (15/10/2018). Namun pada kategori putri, Kota Bandung harus mengakui keunggulan tuan rumah Kabupaten BogorĀ dan kehilangan gelar juara setelah dikalahkan 41-46.
Kendati menang dengan margin skor akhir cukup besar, tim putra Kota Bandung tampak cukup kewalahan meladeni perlawanan Putra Cirebon pada tiga kuarter awal. Kota Bandung memang selalu unggul. Namun, perlawanan militan anak-anak Cirebon membuat margin keunggulan selalu rapat.
Pada akhir kuarter kedua, Kota Bandung hanya unggul empat angka dengan skor 36-32. Tembakan akurat dua angka dari Darren memastikan keungulan tersebut.
Namun pada kuarter ketiga, Kota Cirebon mampu memberikan perlawanan sangat sengit. Yudha dan kawan-kawan bahkan sempat menyamakan skor 36-36. Kota Bandung mampu unggul berulang kali, namun Cirebon tidak pernah berhenti mengejar sehingga selisih angka tak pernah lebih dari lima.
Namun pada kuarter terakhir, Kota Bandung sanggup melepaskan diri dari tekanan Cirebon. Firdhan dan kawan-kawan justru menampilkan performa terbaiknya pada kuarter ini. Mereka sering mencuri bola dan melepas tembakan-tembakan akhir akurat untuk memperlebar jarak. Mereka juga bertahan sangat disiplin sehingga sulit ditembus para pemain Cirebon.
Saling balas tembakan tiga angka juga sempat mewarnai kuarter krusial ini. Tetapi, Kota Bandung mampu lebih banyak melepas tembakan akurat baik dua angkia maupun tiga angka. Pada saat skor 78-62 dan waktu tinggal menyisakan 30 detik, anak-anak Cirebon menyadari mereka tidak akan mampu lagi mengejar defisit poin. Tim putra Kota Cirebon pun menyerah dan merelakan medali emas untuk Kota Bandung.
“Secara teknik, anak-anak tidak punya masalah. Masalah mereka hanyalah mental saat menghadapi tekanan. Untungnya kami sudah belajar pada laga semifinal dan itu membuat anak-anak bisa mengendalikan diri dengan baik pada pertandingan ini,” ujar Pelatih tim putra Kota Bandung Firmansyah.
Menurut dia, tiga kuarter awal menjadi sangat ketat lantaran timnya lebih mengutamakan kedisiplinan dalam bertahan untuk meredam para pencetak poin Cirebon. Namun dengan setelah kuarter ketiga, timnya memforsir kemenangan demi mencetak kemenangan buat Kota Bandung.
“Kami fokus untuk meredam kecepatan dan agresivitas lawan. Pertahanan memang menjadi prioritas. Pemain belakang kami juga fokus untuk mengunci pergerakan pencetak poin mereka sehingga susah mendapatkan angka,” kata Firmansyah.
Salah seorang andalan pemain kota Bandung Firdhan mengatakan bahwa kerjasama para pemain cukup solid diantara rekan rekannya terutama kerjasama dengan Wanda dan Farhan, Wanda beberapa kali melakukan shoting three point sehingga membuat kepercayaan diantara teman teman tumbuh kembali untuk menguasai jalannya pertandingan.
Kemenangan yang yang diraih setelah mengalahkan Cirebon pada final basket PORDA XIII 2018 di Kab. Bogor ini adalah buah kerjasama Pelatih, manajer teman teman tim dan seluruh yang terkait, baik KONI Kota Bandung, komisi D DPRD Kota Bandung serta doa masyarakat Kota Bandung. Ujar Firdhan.
Final bola basket Porda kategori putra sempat terhenti pada pertengahan kuarter keempat akibat protes yang dilakukan kubu Cirebon dan sejumlah kejadian nonteknis. Firmansyah pun menyayangkan kejadian tersebut.
“Baru pertama kali kejadian seperti itu ada dalam pertandingan final. Mogok di tengah laga tentu sangat menggangu karena ketika laga dihentikan, anak-anak sudah mulai menikmati permainan. Semoga ke depan tidak terulang,” kata Firmansyah. (ABK/DIN)*