inBewara, Bandung – Setelah beberapa naskah koleksi Perpustakaan Nasional seperti Naskah Babad Diponegoro, Negara Kertagama dan Naskah Panji mendapat sertifikat dari UNESCO sebagai Ingatan Dunia atau Memory of The World 2013, kini giliran Naskah Sang Hyang Siksakanda’ng Karesian diusulkan sebagai Ingatan Koleksi Nasional untuk seleksi Memory of The World (MOW) dari UNESCO.
Komite Nasional Indonesia Untuk UNESCO (KNIU), MOW Indonesia, dan Perpustakaan Nasional RI serta DISPUSIPDA Jabar menggelar Focus Group Discusion (FGD) dalam rangka membahas dan mendiskusikan Naskah Sang Hyang Siksakanda’ng Karesian (SSKK) sebagai nominator MOW.
Kegiatan yang digelar di Bandung, 10/10/2019 ini melibatkan berbagai kalangan seperti Para Ahli Filolog, Pustakawan serta para pemerhati budaya.
Perpustakaan Nasional mengusulkan naskah SSKK sebagai Memory of The World dengan analisis kajian dari para pakar dan filolog yang menyimpulkan bahwa naskah tersebut layak untuk lolos dalam MOW.
Dr. Undang Ahmad Darsa M.Hum salah seorang ahli Filolog dari Universitas Padjadjaran mengatakan bahwa Naskah SSKK ini diperkirakan lahir pada 1518 M atau 1440 Tahun saka.
“Naskah SSKK ini salah satu naskah Sunda yang bersifat ensiklopedis yang isinya antara lain mengungkap tentang sistem pemerintahan, Keagamaan, obat-obatan dan kajian lainnya” terangnya.
Dirinya berharap Naskah SSKK ini bisa diterima sebagai IKON dan MOW dengan tujuan bisa bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat di Indonesia bahkan dunia.
Hal serupa diungkapkan pula oleh Dr. Mego Pinandito, M.Eng selaku Ketua Komite Nasional MOW Indonesia.
“Saya sangat mendukung usulan Naskah SSKK ini bisa lolos sebagai MOW serta bisa diproses di tahun 2020 mendatang,” ucapnya. *** (IB-035)