Yudi Ridwan; Tidak Perlu Jauh-Jauh Mencari Naskah

InBewara, Bandung – Kepala Bidang Perpustakaan Deposit dan Pengembangan Bahan Perpustakaan DISPUSIPDA Provinsi Jawa Barat Drs.Yudi Ridwan, MM. Merasa bangga bahwa naskah sanghyang Siksakanda’ng karesian menjadi nominasi IKON dan MOW.

Menurutnya hal tersebut bisa dijadikan sebagai bahan dokumenter serta simbol peradaban masyarakat Jawa Barat yang bisa dijadikan bahan referensi untuk bangsa Indonesia. Hal tersebut disampaikan pada saat kegiatan FGD Naskah Sang Hyang Siksakanda’ng Karesian yang digelar oleh Perpusnas RI di Bandung, 10/10/2019.

“Didalam Naskah Sang Hyang Siksakanda’ng Karesian mengungkap berbagai aspek kehidupan, tatakrama, ilmu tata negara,dan hal-hal lainnya yang bisa dikatakan lengkap serta sangat bermanfaat dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari” ucapnya.

Disinggung tentang masih banyaknya naskah-naskah kuno yang belum terinventarisir atau masuk dalam data DISPUSIPDA, dirinya menegaskan bahwa perlu adanya kerjasama yang baik dengan pihak-pihak terkait.

“Untuk bisa memperoleh bahan tersebut kita perlu kerjasama dengan kalangan akademisi sejarawan, filolog, budayawan, sastrawan dan yang lainnya. karena mereka inilah yang mempunyai informasi akurat dan komplit mengenai keberadaan naskah-naskah kuno.” paparnya.

Bagi masyarakat yang memiliki naskah kuno atau buku-buku langka pihak DISPUSIPDA berharap diminta kesadarannya untuk bisa bekerja sama dalam memelihara dan melestarikan barang yang merupakan warisan budaya.

“Kami tidak akan meminta atau membawa barang tersebut, kami hanya meminta keikhlasannya untuk bisa dipinjam yang nantinya akan kami duplikasikan dalam format Digital serta akan kami kembalikan lagi kepada pemiliknya,” terangnya.

Dalam proses pencarian dan pengumpulan barang-barang kuno tersebut menurutnya di lingkungan Jawa Barat masih banyak yang belum terdata.

“Jangan jauh-jauh mencari bahan, didaerah kita juga masih sangat banyak. Kami
berupaya untuk bisa mengalihkan publikasi atau naskah yang tertuang dalam daun lontar atau bahan lainnya dengan digitalisasi supaya bisa tetap terpelihara dan bisa diakses oleh kalangan luas” pungkasnya.* (IB-035)