InBewara, Soreang,- Dimasa akhir resesnya, Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Osin Permana, S.Ag menampung aspirasi mulai dari kehadiran bank.emok (rentenir) hingga persoalan pendidikan dan.pelayanan kesehatan
“Saya prihatin ternyata bank.emok sudah merambah ke pelosok desa. Saya berharap masyarakat jangan tergoda rayuannya,” ucapnya saat reses di Kampung Ciseureuh, Desa Malasari, Cimaung, Kabupaten Bandung, Minggu (1/12).
Berbeda dengan anggota dewan lain, yang melangsungkan reses ddalam gedung, Osin menemui audiennya pada masa sidang 1 tahun 2019, dibawah tenda yanh didirikan di depan rumah.warga.
Tidak diketahui persis, alasan Osis menggelat resesnya dibawah tenda, Hanya di hadapan 50 audiennya politisi demokrat itu menjelaskan, proses pinjam uang ke rentenir mudah dan.tidak perlu jaminan.
Kemudahan itulah, yang menjadikan masyarakat bergantung dan butuh kehadirannya. ‘Awal pinjamnya cuma Rp 2 juta, tapi karena sistemnya bunga berbunga pinjamannya nambah terus hingga puluhan juta, ” ungkapnya.
Osin berhatap praktek rentenir di wilayah Kabupaten Bandung sebaiknya dihilangkan, terutama di Desa Malasari dan Sukamaju, Cimaung. Apalagi yang banyak terjerat rayuan rentenir, kebanyakan ibi rumah tangga.
Untuk.mempersempit kegiatan para rentenir, Osin berjanji akan memfasilitasi warga untuk meminjam uang ke Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Terutama bagi masyarakat yang membutuhkan untuk.modal usaha, sebab di bank ada kredit industri menengah (KIM).
“Nah KIM itu bisa dimanfaatkan oleh merekan yang butuk untuk.modal usaha, bunga juga ringan hanya 9%” imbuhnya.
Permasalahan lain.jelasnya,. Audien mempertanyakan soal peruntukan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) Osin menegaskan, surat tersebut bukan saja untuk pelayanan kesehatan, jaminan persalinan (jampersal), juga bisa.dimanfaatkan bagi meringankan biaya pendidikan. (iB-NK)