
Bandung, InBewara, – Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kota Cimahi menggelar Pertandingan Sistem Peringkat Tenis Meja se Kota Cimahi Season I – Seri I 2025
Kegiatan tersebut digelar mulai Sabtu (31/5/2026) hingga Minggu (1/6/2026) di GOR Tenis Meja Zipur Kota Cimahi.
Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Umum Pengcab PTMSI Kota Cimahi Deden Ganda Saputra dan Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Dadan Nuryana, Ketua Harian KONI Kota Cimahi Kol.Inf. (Purn ) Drs.Joko Mulyono M.Pd.
Gelaran Sistim peringkat kali pertama ini diikuti 138 peserta yang terdiri dari 19 atlet putri dan 119 atlet putra yang berdomisili di Kota Cimahi.
Ketua Pelaksana Agung Permana mengatakan, program sistem peringkat yang dilaksanakan saat ini adalah program awal dari kepengurusan Pengcab PTMSI Kota Cimahi yang baru dilantik dua bulan lalu. Adapun program dari kepengurusan Pengcab PTMSI Kota Cimahi antara lain menyasar ke soal pembinaan.
“Oleh karena itu program pembinaan kami di awali dengan Pertandingan Sistem Peringkat Tenis Meja se Kota Cimahi Season I – Seri I 2025. Tentu kami berharap tenis meja kota Cimahi akan menggeliat kembali dengan program baru ini,” kata Agung
9Dirinya mengatakan, salah satu komitmen kepengurusan baru PTMSI Cimahi dibawah Ketua Umum Deden Ganda Saputra adalah pembinaan pertenismejaan di Kota Cimahi. Selain itu juga gelaran ini merupakan persiapan menghadapi Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025 dan Porprov 2026.
“Jadi hal yang perlu di tekankan, kenapa pertandingan sistem peringkat ini dilaksanakan adalah untuk menjawab ketidakjelasan sistem divisi. Kemudian ada keterbatasan pertandingan yang sifatnya prestasi, karena selama ini lebih banyak pertandingan yang bersifat sekadar hobi sehingga prestasi tenis meja menurun. Dengan adanya pertandingan sistem peringkat ini tentu akan memiliki data peringkat tenis meja yang dinamis berbasis website. Kemudian bersifat transparan sehingga dapat diakses oleh siapapun. Jadi setiap pemain mempunyai rating untuk dasar penentuan peringkat,” ungkap Agung.
Menurutnya, pertandingan sistem peringkat ini adalah satu-satunya yang ada di Indonesia. Agung berharap mudah-mudahan hal ini dapat menjadi triger pembinaan yang baik.
Pada bagian lain Agung mengupas ihwal dampak positif untuk pembinaan. Agung mengurai ada lima dampak poitif.
Pertama, meningkatkan motivasi. Sistem peringkat dapat memotivasi atlet untuk berlatih lebih keras dan meningkatkan kinerja mereka untuk mencapai peringkat yang lebih tinggi.
Kedua, menciptakan kompetisi yang sehat dan ketat. Semakin ketat kompetisi maka hasilnya lebih baik, Seperti misalnya meningkatkan kompetisi, antara atlet yang dapat mendorong mereka untuk berprestasi lebih baik.
Ketiga, mengukur kemajuan. Sistem peringkat dapat membantu atlet mengukur kemajuan hasil latihan.
Keempat, mencari atlet terbaik untuk pemilihan di turnamen atau event dan lainya.
Kelima, keadilan divisi membantu panitia pertandingan, karena sistem ini otomatis akan memberlakukan promosi dan degradasi.
“Kedepannya pertandingan sistem peringkat ini akan dipertandingkan dua bulan sekali. Tentu saja semakin sering dipertandingkan sistem peringkat ini akan semakin baik dan akurat. Selain itu sistem pertandingan peringkat kota Cimahi dapat pula dilakukan oleh setiap PTM,” ujar Agung.
Ditempat yang sama Ketua Umum Pengcab PTMSI Kota Cimahi Deden Ganda Saputra mengatakan, kepengurusan Pengcab PTMSI Kota Cimahi yang baru terbentuk membuat arah dan tujuan pembinaan prestasi masih belum memiliki kerangka yang baku.
“Meski demikian daripada kita saling menunggu, Pak Agung rupanya punya inisiatif untuk memulai kinerja pembinaan dalam bentuk pelaksanaan pertandingan tenis meja sistem peringkat, tujuannya supaya memiliki parameter yang jelas tentang keberadaan aset orang-orang yang hobi ataupun yang mau berprestasi di cabor tenis meja di kota Cimahi,” tegas Deden.
Kedepannya, pembinaan Kelompok Umur (KU) akan kembali digalakkan. Saat inipun ujar Deden,
pemantauan sebetulnya sudah dilaksanakan, bahkan sudah mulai terlihat bibit atlet muda potensial untuk dibina ditahap selanjutnya.
“Gelaran awal pertandingan sistem peringkat ini bagi kami semacam test case. Tapi kami optimis semuanya akan berjalan sesuai rencana, apalagi kami didukung oleh tim informasi teknologi (IT) yang bisa diandalkan.
Dikatakan gelaran pertandingan sistem peringkat di cabor tenis meja adalah yang pertama di Indonesia yang digagas Pengcab PTMSI Kota Cimahi. Dan ini bisa diadopsi oleh daerah-daerah lain supaya nantinya kita memiliki standar yang sama,” tegas Deden.
Selama ini sebelum diaksanakan pertandingan sistem peringkat, biasanya untuk menentukan ranking dilakukan cenderung memakai sistem like and dislike. Artinya sistem ranking bisa dilakukan semaunya panitia penyelenggara.
“Nah supaya sistem tersebut tidak berkelanjutan, maka dibuatlah pertandingan sistem peringkat, harapannya supaya lebih akurat kemudian masuk data base dan lebih fair,” ungkap Deden.
Disisi lain Bidang Binpres Pengcab PTMSI Kota Cimahi Dadan Nuryana mengatakan, bagi insan tenis meja soal teori peringkat nampaknya sudah dikenal lama, hanya eksekusinya baru dilaksanakan oleh Pengcab PTMSI Kota Cimahi.
“Sebenarnya lingkup Kota Cimahi sudah menjadi area kerja kita. Kita tidak melibatkan pengcab lain. Kalau kemudian pertandingan sistem peringkat ini berjalan sukses, tentu merupakan satu kebanggaan bagi kami. Dan silahkan di adop oleh daerah lain,” tegas Dadan.
Pihaknya mengatakan, dirinya bersama Agung sama-sama aktifis tenis meja, baik dilapangan maupun di web site.
“Dan alhamdulilah ketua kami, Pak Deden Ganda Saputra sangat mendukung sekali apa yang kami lakukan yaitu Pertandingan Sistem Peringkat Tenis Meja se Kota Cimahi Season I – Seri I Tahun 2025,” ujar Dadan Nuryana.
***(DIN)