InBewara, Bandung – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara resmi mendeklarasikan tanggal 12 Desember sebagai Hari Pencaksilat Jawa Barat. Untuk selanjutnya akan direkomendasikan ke pemerintah pusat agar dijadikan Hari Pencaksilat Nasional.
Hal itu dikatakan, ketika memperingati setahun pasca ditetapkannya pencaksilat oleh UNESCO sebagai warisan budaya harta tak benda milik bangsa Indonesia, di Plaza Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung. Sabtu (12/12/2020).
Diakui, pencapaian penetapan UNESCO, pada 12 Desember 2019 lalu, di Bogota, Colombia. Merupakan suatu proses panjang, yang harus disyukuri oleh masyarakat budaya pencaksilat.
“Sebenarnya, hal ini juga pernah saya sampaikan ketika jadi walikota Bandung. Saat itu, saya mewakili Indonesia pidato di UNESCO tahun 2017 lalu. Dan pencapaian itu merupakan proses yang panjang dan sangat melelahkan. Untuk itu, mari kita bersyukur atas tercapainya keberhasilan ini,” tutur kang Emil sapaan akrabnya.
Dengan penetapan UNESCO ini, kata Ridwan Kamil. Tentu, jauh lebih berat beban untuk melestarikan budaya pencaksilat.
Untuk itu, pihaknya berharap secepatnya pencaksilat dapat dijadikan mulok Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat.
“Kita kasih waktu 6 bulan, agar dinas terkait mempersiapkan kurikulum untuk SD,SMP,SMA /SMK. Minimal di semester pertama nanti di tahun 2021 sudah bisa dilaksanakan,” tegas Emil.
Kenapa mesti pencaksilat, tegas Emil. Karena pencaksilat ada 4 unsur khas didalamnya, seperti beladiri, olahraga, spritual dan budaya (musik dan bajunya) yang tidak dimilki beladiri yang lain.
“Nanti anak-anak sekolah dari program Jabar masagi atau generasi muda jabar harus bisa silat dan rajin sholat, sehingga dapat mewujudkan Jawa Barat Juara lahir batin,” harapnya.
Untuk itu, sebagai bentuk apresiasi pencaksilat. Gubernur akan membangun padepokan di Jatinangor, Sumedang. Yang menurut rencananya akan dimulai di tahun 2021 mendatang.
“Saya sudah siapkan lahan hampir 10 hektar, nanti disana akan dijadikan destinasi wisata budaya. Tapi, tetap saja pencaksilat sebagai skala prioritasnya,” kata kang Emil panggilan akrabnya, Sabtu, *(DIN)