
InBewara, Bandung – Kehadiran Organisasi atau komunitas relawan yang bergerak dalam bidang sosial dan kemanusiaan sangat terasa manfaatnya bagi masyarakat. Contohnya disaat terjadi kecelakaan lalulintas, para relawan kemanusiaan ini dengan sigap turun untuk membantu melakukan pertolongan pertama sampai dengan membantu untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Salah satunya adalah Relawan Bandung (RB). komunitas kemanusiaan yang lahir di kota Bandung ini berdiri pada tahun 2018 dan pada awalnya hanya membantu rekan-rekan sesama driver online yang mengalami kecelakaan atau kendala pada kendaraannya dijalan.
Atas dasar kepedulian kepada sesama pengguna jalan, akhirnya para relawan yang tergabung dari beberapa komunitas driver ojek online ini akhirnya tergerak untuk membantu atau menolong para pengguna jalan lainnya.
Wakil ketua Relawan Bandung Iman mengatakan kurang lebih 40 komunitas driver online tergabung dalam Relawan Bandung dan para simpatisan dari kalangan masyarakat.
Selain itu untuk mendalami kemampuan dalam melakukan tindakan penyelamatan Relawan Bandung bekerjasama dengan 119 untuk mengikuti pelatihan dalam tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Dalam penanganan khususnya kejadian kecelakaan lalu lintas Tim relawan Bandung tidak pernah memungut biaya termasuk untuk ambulan kepada pihak korban.
“Sampai saat ini untuk keperluan dana operasional dan keperluan alat-alat P3K kami hanya megandalkan swadaya atau iuran dari para anggota serta bantuan dari para donatur, kami samasekali tidak memungut biaya apalagi meminta imbalan kepada pihak korban. semua yang kali lakukan murni atas dasar kemanusiaan”. terangnya.
Disinggung tentang kesejahteraan tim Relawan Bandung yang sebagian besar berprofesi sebagai driver ojek online, menurutnya atas dasar kepedulian terhadap sesama maka rekan Relawan Bandung ini dengan sukarela menjalankan fungsinya.
“Saya berharap tim relawan Bandung ke depan bisa lebih meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakan tugasnya tanpa harus mengorbankan kewajibannya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi keluarganya” ucapnya.
Di tempat yang sama, Bidang Humas 2 Sandy menceritakan pengalamannya selama bergabung di Relawan Bandung.
Dirinya merasa terpanggil untu bergabung dan melakukan kegiatan kemanusiaan.
“Melihat kondisi lalulintas sekarang ini, khususnya di kota Bandung tingkat lakalantas sering terjadi di berbagai tempat. Melalui wadah RB ini saya terpanggil untuk ikut menolong korban kecelakaan lalulintas ini.” ujarnya.
Beberapa kendala lainnya yang sering menjadi persoalan bagi para relawan kemanusiaan ini adalah masih banyaknya rumah sakit yang menolak khususya pasien kecelakaan lalulintas. Para perawat jaga menolak dengan alasan Dokter Jaga tidak ada atau ruangan penuh. *(Ib-Indra R)